Tantangan Binadamai: Kegagalan Demokratisasi Pasca Konflik Sipil di Afghanistan

Authors

  • Irza Khurun’in Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/jtg.v3i1.50

Abstract

Tulisan ini mengambil tema mengenai tantangan yang sering dihadapi pada proses binadamai pasca konfik. Penulis fokus pada binadamai di Afghanistan pasca 2001. Konflik di Afghanistan merupakan konflik yang rumit dan berkepanjangan. Pihak internasional pun mengambil peran untuk penciptaan perdamaian yang berkelanjutan. Namun, binadamai yang dilakukan di Afghanistan terhitung sejak tahun 2002 hingga 2006 tidak berbuah demokrasi. Binadamai dan demokrasi merupakan dua hal yang konstitutif. Demokrasi menjadi tujuan utama dalam transisi politik suatu negara pasca konflik, khususnya negara yang sebelumnya menganut rezim otoriter, demokrasi dianggap sebagai obat bagi penyelesaian konflik dan penciptaan perdamaian berkelanjutan. Selanjutnya, penulis menggunakan pendekatan postwar democratic transition untuk menganalisis kegagalan binadamai di Afghanistan.

Keyword: Binadamai, Afghanistan, Post war Democratic Transition
Pendahuluan

References

Carnegie Endowment For International Peace. (2014). Corruption, The Unrecognized Threat to International Security. Washington DC: Carnegie Endowment for International Peace.

MacGinty, Roger, 2010, Warlords and The Loberal Peace: State-building in Afghanistan, <http://www.gsdrc.org/document-library/warlords-and-the-liberal-peace-state-building-in-afghanistan/> diakses pada 1 Januari 2016.

ECD. (2009). Integrity in Statebuilding Anti-Corruption with a Statebuilding Lens. Paris: OECD.

Pattanaik, Smruti S., (2013), Afghanistan and Its Neighbourhood, Institute fo Defense Studies and Analyses.

Shah, Anup, (2014), Foreign Aid for Development Assistance, (daring), <http://www.globalissues.org/article/35/foreign-aid-development-assistance> diakses pada 20 Desember 2015.

Marika Theros, 2012, Understanding Local Ownership in Peacebuilding Operations in Afghanistan, Berlin: Friedrich Ebert Stiftung.

Transparency International. (2014). Corruption as A Threat to Stability and Peace. London: Transparency International Deutschland.

Transparency International. (2015). Corruption Perception Index. Retrieved September 29, 2015, from Transparency Web site: https://www.transparency.org/cpi2014/results

World Bank, 2011, Hlm. 7-8 dalam International, T. (2015). Corruption Perception Index. (daring), <https://www.transparency.org/cpi2014/results> diakses pada 29 September 29, 2015

Zurcher, Christoph, et. al, 2013, Cotly Democracy: Peacebuilding and Democratization After War, Tansford: Stanford University Press, Hlm. 20.

Website

http://www.theguardian.com/news/datablog/2014/jun/18/global-peace-index-2014-every-country-ranked

http://wilsonquarterly.com/quarterly/spring-2014-afghanistan/interactive-timeline-war-in-afghanistan/

http://www.bbc.com/news/world-south-asia-12024253

http://www.canadainternational.gc.ca/prmny-mponu/canada_un-canada_onu/positions-orientations/peace-paix/peace-operations-paix.aspx?lang=eng

http://knoema.com/sijweyg/gdp-per-capita-ranking-2015-data-and-charts

http://www.undp.org/content/undp/en/home/librarypage/hdr/2014-human development-report.html

Downloads

Published

2017-08-16